Kepemimpinan

MITOS-MITOS KEPIMPINAN

Sebelum kita beranjak kepada apa itu kepemimpinan, kita akan membahas beberapa mitos-mitos salah yang banyak ditemukan dan dipercayai oleh sebagian masyarakat.

a.    Kepemimpinan yang baik berdasarkan akal sehat.

Dalam kehidupan nyata, para pemimpin menghadapi kompleksitas masalah yang tidak bisa hanya diselesaikan dengan mengandalkan akal sehat saja, namun juga analisis dan pertimbangan yang akurat terhadap situasi yang dihadapi.

b.    Para pemimpin dilahirkan, bukan dibentuk.

Kualitas kepemimpinan diperoleh dari proses belajar yang panjang, penuh kekalahan dan kemengangan, coba-coba, serta intuisi dan pengetahuan. Seperti kata peribahasa Cina “Tell me and I’ll forget, show me and I’ll remember, Involve me and I’ll understand”

c.    Hanya sekolah yang mengajarkan kepemimpinan melalui gemblengan yang keras.

Studi formal dan pengalaman hidup saling melengkapi dalam proses pembentukan suatu karakter kepemimpinan.

d.    Kepemimpinan merupakan keterampilan yang langka.

Semua berpotensi untuk menjadi pemimpin sejati.

e.    Pemimpin adalah orang yang berkharisma.

Riset yang dilakukan Jim Collins dan tim-nya menyatakan bahwa semua pemimpin di 11 perusahaan yang berkembang dari titik GOOD menjadi titik GREAT selama 15 tahun, tidak ada yang memiliki karisma yang luar biasa.

f.     Kepemimpinan hanya ada di puncak organisasi.

Semakin besar perkembangan organanisasi, semakin diperlukan pemimpin dalam suatu unit kecil-nya, dan akan ada multiplikasi peranan pemimpin yang ditawarkan kepada karyawannya.

g.    Pemimpin mengendalikan, mengarahkan, melecut, dan memanipulasi.

“Para pemimpin seharusnya memimpin dengan menarik bukan mendorong, memberikan inspirasi, bukan perintah, menciptakan harapan yang menantang, bukan memanipulasi, dan memungkinkan orang lain menggunakan inisiatif dan pengalaman mereka sendiri, ketimbang menolak atau menghalangi pengalaman aksi mereka” Bennis dan Nanus (2006:237)

h.    Satu-satunya tugas pemimpin adalah meningkatkan nilai para pemegang saham.

Bennis dan Nanus menyatakan bahwa perhatian utama pemimpin adalah untuk membangun organisasi guna menjamin kelangsungan hidup dan kesuksesan jangka panjang.

DEFINISI KEPEMIMPINAN

·         Kepemimpinan adalah pengaruh.

·         Kepemimpinan adalah kapasitas untuk menterjemahkan visi ke dalam realita.

·         Kepemimpinan adalah kesadaran dan keinginan untuk memengaruhi orang lain, mereka kemudian memberikan tanggapan atas keinginan sendiri untuk mengikutinya.

·         Kepemimpinan adalah penyebab dari berbagai tindakan yang digerakkan orang secara cermat dengan terencana yang bertujuan untuk menyelesaikan agenda pemimpin.

·         Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan nilai dan potensi mereka kepada orang lain, lalu dengan sangat jelas mereka datang untuk menemukannya dalam diri mereka sendiri.

PERBEDAAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

Kepemimpinan mementingkan efektivitas, sementara manajemen mementingkan efisiensi, kepemimpinan berkaitan dengan pengambilan resiko, sedang manajemen berkaitan dengan perencanaan. Jika kepemimpinan dinamis, maka manajemen adalah kertas kerja, Kepemimpinan adalah kreativitas, manajemen peraturan. Kepemimpinan berpaut pada visi, manajemen menekankan konsistensi. Kepemimpinan menjalin Pemimpin memberikan arah untuk bersikap, manajer menghasilkan sesuatu. Para pemimpin adalah people who do the right things, manajer adalah people who do the things right. Pemimpin selalu berinovasi, mengembangkan, dan menginspirasi, sedangkan manajer meleksanakan, memelihara, dan mengendalikan.

KERANGKA INTERAKSIONAL TIGA DIMENSI PROSES KEPEMIMPINAN

Rangka ini menggambarkan suatu fungsi dari tiga elemen-pemimpin, para pengikut, dan suatu situasi. Kepemimpinan merupakan hasil dari suatu interaksi yang kompleks di atara pemimpin, para pengikut, dan situasi. Dimensi pemimpin berbicara tentang Apakah seorang pemimpin sebagai individu memenuhi tuntutan yang sangat ditentukna oleh personalitas, posisi, kepakaran, keunikan latar belakang personal, minat, karakter, dan motivasi ; dimensi pengikut berbicara apakah para pengikut juga memenuhi tuntutan kepemimpinan berupa nilai-nilai dan norma-norma yang dianut, kekohesifan, harapan, personalitas, tingkat kedewasaan, kompetensi, dan motivasi; sedang dimensi situasi mencakup tugas, stress, dan lingkungan yang dihadapi.

LINGKUP KEPEMIMPINAN

Lingkup kepemimpinan dibagi ke dalam lingkup personal, tim, organisasi, Negara, dan dunia.Perluasan lingkup dari personal ke dunia ini akan menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Namun, pada lingkup kepemimpinan mana pun kualitas seorang pemimpin menjdi mutlak dan tak bisa ditawar. 

Perubahan bermakna perbaikan dan harapan. Tidak ada pilihan lain, jika kita ingin mengubah dan memimpin lingkup yang lebih luas, kita harus bisa mengubah dan memimpin lingkup yang lebih kecil. Sekarang, belajarlah memimpin diri sendiri terlebih dahulu.